Menjaga Omongan

Suatu ketika di Warung Kopi pojok kampung terjadi sebuah percakapan dua teman dekat.

Si Ipul :

Bang Juned, aku makin heran saja nich dengan si Iwan...??? Setiap bicara sama siapa saja omongannya selalu gede banget, yach sombong gi tuch...!!!!

Bang Juned :

Ah..., masak sich, menurutku sich biasa-biasa saja

Si Ipul :

La dalah Bang, Bang Juned belum tahu dan mengalaminya langsung sich, Seperti hari Sabtu kemarin sewaktu si Iwan mau pergi ke luar kota.

Eh si Iwan ngomong gini, "wah besok q mau ke luar kota, ada acara penting nich, renananya sich ku mo pake mobil Honda Jazz bokap, mumpung bokap gi ga ada acara.

Sejenak si Ipul dan Bang Juned terdiam sambil menikmati panas dan sedap kopinya, sruuupuuuttt...

Ngapain juga nyebut merek mobil, pentingkah omongannya itu (lanjut si Ipul)

Bang Juned 

Hahahahahahahaaaa....

Ya biarin saja, kok lo pikir, lagian apa yang diomongin si Iwan itu toh kenyataan, kalo yang ngomong naik Honda Jazz itu kamu baru menghebohkan dunia persilatan, lawong kamu dan aq sama-sama kere (miskin).

Setiba dirumah bang Juned mengingat-ingat saat omong-omong dengan seseorang jangan-jangan aku tidak ada bedanya dengan si Iwan ???? 

Sebab akukan seorang yang bertipikal suka bergurau dan bercanda ? Astagfirullah....!!!

Terkadang tanpa kita sadari, dalam berbicara kepada teman bahkan saudara kita, sering kali kita menunjukkan kelebihan kita, kehebatan kita. 

"Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih, dan orang-orang yang sombong." (HR At-Tirmidzi) .

"Aduh.. !! jangan-jangan aku termasuk dalam golongan ini, Naudzubillah mindzalik, aku musti banyak belajar Menjaga Omongan nih "