Ibu hamil harus selalu dalam kondisi yang sehat agar tubuhnya kuat melawan kuman.Setidaknya ada 17 infeksi serius yang sering menyerang ibu hamil yang kondisinya tidak fit.Beberapa penyakit infeksi ini bisa menular ke bayinya melalui plasenta atau saat persalinan. Jika hal ini terjadi, kemungkinan ada komplikasi pada bayi atau mengakibatkan persalinan prematur.
Ada 17 infeksi yang bisa mempengaruhi kehamilan, yaitu :
1. Bakteri vaginosis
Bakteri vaginosis atau BV adalah infeksi vagina yang paling umum terjadi pada perempuan usia subur yang disebabkan ketidakseimbangan bakteri di vagina. Kena infeksi ini saat hamil berisiko terjadi kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah dan infeksi rahim setelah kelahiran.
2. Cacar air
Tidak banyak perempuan hamil yang terinfeksi cacar air hanya 1-7 dari 10.000 kehamilan. Risiko tertinggi terkena sindrom varicella kongenital (CVS) jika terinfeksi pada usia kehamilan 13-20 minggu. CVS bisa membuat cacat lahir, yang paling sering adalah terdapat bekas luka, cacat kaki, kepala yang kecil dan masalah penglihatan.
3. Klamidia
Infeksi bakteri ini memang bisa disembuhkan yang ditularkan melalui alat kelamin, oral atau anal seks. Perempuan hamil yang kena infeksi klamidia selama hamil berisiko terjadi infeksi kantung dan cairan ketuban, kelahiran prematur serta pecah ketuban dini. Beberapa studi telah menghubungkan dengan peningkatan risiko keguguran.
4. Rubella
Jika tidak kebal terhadap penyakit ini selama awal kehamilan bisa menyebabkan keguguran atau bayi berakhir dengan cacat lahir. Jika bayi lahir dengan membawa virus ini, kemungkinan besar mengalami sindrom rubella bawaan (congenital rubella syndrome/CRS).
5. Toksoplasmosis
Infeksi ini dari parasit mikroskopis Toxoplasma gondii. Meski penyakit ini tak menimbulkan gejala, tapi memiliki risiko selama kehamilan karena bisa menginfeksi plasenta dan janin. Risiko terinfeksi paling besar di trimester ketiga, tapi tingkat keparahan congenital toxoplasmosis paling tinggi jika terinfeksi pada trimester pertama.
6. Cytomegalovirus
Virus ini adalah anggota dari virus herpes. Beberapa bayi terkadang tidak menunjukkan gejala saat lahir, tapi bayi yang mengalami congenital cytomegalovirus pada awalnya akan mengembangkan gangguan pendengaran dan komplikasi infeksi di bulan atau tahun berikutnya.
7. Fifth disease
Penyakit ini disebabkan oleh parvovirus yang berada dalam darah dan diinfeksi melalui plasenta. Infeksi ini bisa menyebabkan keguguran atau membuat bayi ikut terinfeksi.
8. Flu
Beberapa virus flu bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti pneumonia dan persalinan prematur yang membuat bayi berisiko mengalami gangguan kesehatan.
9. Kencing nanah
Jika memiliki infeksi ini berisiko tinggi mengalami keguguran, infeksi kantung dan cairan ketuban, kelairan prematur, ketuban pecah lebih dini, preterm premature rupture of membranes (PPROM) serta risiko infeksi rahim.
10. Hepatitis B
Beberapa orang tidak menunjukkan gejala saat terinfeksi hepatitis B, sehingga tanpa disadari bisa menular pada janinnya sehingga saat dilahirkan bayi sudah memiliki virus hepatitis B.
11. Herpes
Penularan infeksi ini melalui plasenta sejak trimester pertama. Jika bayi sudah terinfeksi, maka bisa menyebabkan cacat lahir yang serius.
12. HIV
Memiliki HIV positif berisiko tinggi melahirkan prematur, intrauterine growth restriction dan bayi yang dilahirkan meninggal. Selain itu risiko komplikasi yang tinggi juga menyebabkan sistem kekebalan tubuh yang bocor.
13. Listeriosis
Infeksi ini melalui plasenta dan cairan ketuban yang dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran bayi meninggal. Selain itu masalah lainnya adalah infeksi darah, luka, kesulitan bernapas, demam, lesi pada beberapa organ serta infeksi sistem saraf pusat.
14. STD
Infeksi pada bayi yang baru lahir bisa mengancam hidupnya dan menyebabkan gangguan kesehatan yang ireversible. Selain itu juga meningkatkan risiko keguguran, prematur, ketuban pecah dini, infeksi rahim serta bayi lahir dengan kondisi meninggal.
15. Sifilis
Sifilis bisa menginfeksi sistem saraf pusat di otak dan sumsum tulang belakang, meningitis, kejang, kebutaan, kehilangan pendengaran, demensia serta masalah pada saraf tulang belakang.
16. Trichomoniasis
Infeksi trich selama hamil dikaitkan dengan risiko kelahiran prematur, ketuban pecah dini, berat badan bayi lahir rendah serta berisiko rentan terkena HIV.
17. Infeksi saluran kemih
Jika infeksi ini tidak diobati maka akan meningkatkan risiko kelahiran prematur serta berat badan bayi lahir rendah.