Rindu

Minggu, 02 Mei 2010

Aku rindu padamu.

Yang menuntun melindungiku saat ku tertatih belajar berjalan.
Menemaniku duduk dibawah rerimbun pepohonan.
Berdua duduk sambil mendengarkan nyanyian angin yang disenandungkan melalui dedaunan bambu.

Yang berselonjor denganku di teras. Menemaniku meniup sabun cair membentuk bola-bola transparan yang terbang rendah. Atau sekedar duduk saja sambil melingkarkan tangan di bahu kecilku menemaniku yang takjub mendengarkan cerita-ceritanya tentang Aji Saka, dan tertawa bersama saat menceritakan kekonyolan Kabayan.

Yang memanggilku sayang dan menggendongku pulang.
Yang menuntunku berjalan atau mengejarku yang lari kegirangan meskipun tubuh tuamu kelelahan.

Yang memotongkan mangga manis untukku. Mendoakanku dan melindungiku.

Aku rindu
Pada sorot mata hangatmu ketika menuntunku saat kita berjalan di jalan setapak panjang yang membagi sawah menjadi petak-petak.
Pada tangan tua kasarmu yang selalu terulur untuk membimbingku.
Pada suara beratmu yang selalu mendoakanku setiap selepas maghrib.
Pada kesalmu, pada amarahmu, pada tangismu, pada ringkihmu, pada lemahmu, bahkan pada sorot matamu yang perlahan meredup seiring berlalunya nafasmu Isya itu.

Aku benar-benar rindu.

0 komentar

Posting Komentar

Jangan Lupa KLIK Google+

Pengikut