Sepuluh Penyebab Pendarahan Berat Saat Haid

Jumat, 14 Mei 2010

Hari Jum'at yang melelahkan nich sobat sekalian... habis sholat Jum'at cuacanya malah panas menyengat, bikin kepengen minum es terus, kalo dituruti entar bisa-bisa malah jadi sakit. Apa mau kiamat ya ni dunia panas nya minta ampu, he...he... kok malah mirip peramal gi tu, apa dari golongan suku maya ya...???
Ya sudah... Posting kali ini tak akan membahas tentang kiamat dan suku maya kok, tapi membahas tentang "Sepuluh Penyebab Pendarahan Berat Saat Haid" langsung aja ya sobat sekalaian biar gak bikin jenuh yang baca n so pati ga menguras waktu :
  1. Ketidak seimbangan hormon ketika remaja atau menjelang masa menopause, merupakan penyebab yang terbanyak. Pada saat remaja setelah datangnya haid untuk pertamakalinya dan beberapa tahun sebelum datangnya menopause, kadar hormon mengalami fluktuasi yang bisa berakibat pendarahan berat. Oleh karena itu, sering kali untuk menangani menorhagia akibat ketidak seimbangan hormon melalui pemberian Pil KB atau hormon lain.
  2. Tumor Fibroid pada rahim. Perlu diketahui bahwa tumor fibroid bersifat tumor jinak dan biasanya terjadi disekitar usia 30-an atau 40 tahunan hingga kini penyebabnya belum jelas.
  3. Polip Serviks. Polip berukuran kecil, tumbuh dipermukaan mukosa serviks, atau pada saluran indoserviks. Penyebabnya belummjelas, namun seringkali akibat infeksi dan dikaitkan dengan respon abnormal terhadap meningkatnya kadar estrogen atau terhalangnya pembuluh darah kecil pada serviks.
  4. Polip Endometrium. Dia bukan kanker tumbuh dan menonjol di permukaan rahim. Penyebab belum jelas, walaupun demikian keadaan sering dihubungkan dengan kelebihan kadar estrogen atau beberapa tipe tumor ovarium. Pengobatannya dilakukan dengan hysteroscopy dan D&C dengan pemeriksaan laboratorium patologi maka akan diketahui setatus polip. Apakah mengarah ke kanker atau tidak.
  5. Penyakit Lupus. Lupus adalah peradangan kronis pada beberapa bagian tubuh khususnya kulit, tulang sendi, darah dan termasuk penyakit autoimun. Para penderita Lupus diyakini mempunyai kecenderungan genetik Lupus. ilmuwan meyakini bahwa faktor lingkungan, infeksi, antibiotik (Sulfa dan Penicillin), sinar UV, stres yang berat, hormon dan obat-obatan memicu munculnya  gejala Lupus. Gejala-gejala antar pasien satu dan yang lain bervariasi, pengobatan dilakukan melalui mengindari stres berat hingga pengobatan non-steroid anti peradangan atau NSAIDS, asetaminofen, steroids, antimalarial sytoksik atau obat immunosuppressif, dan antikoagulan.
  6. Penyakit Radang Panggul (PRP). Adalah infeksi satu atau lebih organ yang beakibat pada rahim, tuba valopi dan serviks. PRP sering diakibatkan oleh penyakit menular seksual, pengobatan PRP yang dianjurkan yaitu dengan terapi antibiotik.
  7. Kanker Serviks. Muncul ketika sel-sel pada serviks berkembang, abnormal dan jumlahnya tidak terkendali, dan menghancurkan bagian-bagian tubuh yang sehat. hampir lebih dari 90% kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Pengobatan dapat dilakukan dengan operasi, komoterapi dan terapi dengan radiasi.
  8. Kanker Endometrium. Perempuan yang divonis kanker endometrium, umumnya berusia lebih dari 50 tahun, pernah mengalami hyperplasia pada endometrium, atausering menggunakan terapi penggantian hormon. Pengobatan pertama yang dilakukan melalui pengangkatan rahim, jika memungkinkan dengan kemoterapi atau radiasi.
  9. Intrauterine Devices (IUD). Perempuan yang menggunakan IUD beresiko mengalami pendarahan saat haid. Bila hal ini terjadi segera ganti IUD dengan metode kontrasepsi yang lain yang lebih sesuai.
  10. Gangguan Perdarahan. Jika perdarahan yang timbul sulit dihentikan. Jenis paling umum  penyebab gangguan perdarahan von willebrand desease (WWD)
Sepuluh hal diatas adalah penyebab pendarahan berat saat haid.

0 komentar

Posting Komentar

Jangan Lupa KLIK Google+

Pengikut